Kilah-kilah Pendukung Tasawwuf
Dalam buku Ensiklopedi Islam ditampilkan pendapat Harun Nasution, dekan pasca sarjana IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Jakarta mengenai tasawwuf. Harun Nasution ini menurut murid-muridnya (di antaranya yang bercerita di sutu perkuliahan adalah Drs Hamdan Rasyid MA yang dia waktu itu berkuliah di Pasca Sarjana IAIN Jakarta), bahwa Dr Harun Nasution (pada akhir-akhir umurnya) sering ke Abah Anom di Tasik Malaya Jawa Barat, tokoh tarekat Naqsyabandiyah yang digabung dengan Qodiriyyah.
Bisa kita simak pendapatnya yang dikutip buku Ensiklopedi Islam sebagai berikut:
Bagi Harun Nasution, teori-teori yang mengatakan bahwa ajaran tasawuf dipengaruhi oleh unsur asing sulit dibuktikan kebenarannya. Karena dalam ajaran Islam sendiri terdapat ayat-ayat dalam Al-Quran dan hadis-hadis yang menggambarkan dekatnya manusia dengan Tuhan. Di antaranya surah al-Baqarah ayat 186 yang artinya; “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa kepada-Ku.
Dalam ayat lain disebutkan pula: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi maha Mengetahui.” (QS 2:115).
Disebutkan pula dalam surah Qaf ayat 16 yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari urat lehernya.”
Dalam hadis qudsi (hadis yang maksudnya berasal dari Allah SWT, lafalnya berasal dari Nabi SAW) disebutkan bahwa Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa memusuhi seseorang wali-Ku, maka Aku mengumumkan permusuhan-Ku terhadapnya. Tidak ada sesuatu yang mendekatkan hamba-Ku kepada-Ku yang lebih kusukai daripada pengamalan segala yang Kufardukan atasnya. Kemudian, hamba-Ku yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan melaksanakan amal-amal sunnah, maka Aku senantiasa menyintainya. Bila Aku telah cinta kepadanya, jadilah Aku pendengarannya yang dengannya ia mendengar, Aku penglihatannya yang dengannya ia melihat, aku tangannya yang dengannya ia memukul, dan Aku kakinya yang dengan itu ia berjalan. Bila ia memohon kepada-Ku, Aku perkenankan permohonannya, jika ia meminta perlindungan, ia Kulindungi.” (HR. Bukhari).
Demikian kutipan Ensiklopedi Islam, halaman 75-76.
Tasawuf Belitan Iblis; H. Hatono Ahmad Jaiz; MCB Swaramuslim – Navigasi & Konversi ke format chm oleh: pakdenono
Comments are closed.